Semua pasti berubah

Masih segar dalam ingatanku tentang betapa hijau dan segarnya daun, betapa basahnya dia saat embun memenuhi permukaannya dengan titik-titik air yang membuatku ingin mengusapkannya ke mukaku yang tebal karena malas. Semua itu masih tergambar dengan jelas dikepalaku, dan sekarang menjadi salah satu pengantar yang indah menjelang tidurku.
Semuanya pasti berubah, termasuk aku. Dulu aku melihat hanya dengan mataku, sekarang aku melihat dengan hatiku, dulu aku mendengar dengan telingaku, sekarang aku mendengar dengan telinga dan hatiku, dan dulu aku berpikir dengan otaku, sekarang aku berpikir dengan otak dan perasaanku.
Sebagian orang mengalami perubahan dengan fase yang sangat indah dalam hidupnya, namun sebagian orang berubah dengan fase yang sama sekali tidak pernah dia inginkan. Dan aku bersyukur aku dapat memahami mengapa aku harus melewati fase ini. Ya, mungkin karena hanya dengan melalui fase ini aku dapat menyambung kembali beberapa rantai kehidupanku yang dulu terputus. Aku memang sedang berusaha menyambung rantai itu, kadang palu dan api yang aku gunakan untuk menyambung rantai itu menyakitiku, namun sekali lagi aku bersyukur bahwa api itu menjadi nikmat bagiku. Karena aku yakin bahwa aku masih hidup sebagai seorang manusia yang sedang menjalani perubahan.
Dulu aku melihat banyak hal berubah, dan saat itu aku tidak mengerti dan menyadari mengapa aku merasa berbeda dengan dulu. Mungkin saat itu aku berubah, dan hanya aku saja yang tidak merasakan perubahan itu. Kadang aku berpikir andai aku menyadari perubahan itu, pasti aku bisa banyak memberi warna dalam kehidupanku.
Sekarang adalah saatku untuk mewarnai fase kehidupan ini, akan kuberi dia warna-warna yang aku suka dan akan ku selalu berharap agar warna itu berguna, paling tidak bagi aku, dan syukur-syukur bagi orang disekitarku.

Tulisan ini terinspirasi oleh lagu everybody's changing, by Keane


0 komentar:

Posting Komentar