Aku William Wallace

Sebagai manusia dengan kondisi yang sudah ‘kurang’ secara fisik aku sering dihinggapi perasaan seperti hilangnya motivasi dalam segala hal, aku benci dengan perasaan ini, saking bencinya sampai-sampai sekarang aku bisa bersahabat dengan perasaan ini. Yang aku ingin ceritakan adalah bagaimana aku mengatasi perasaan-perasaan buruk ini. Aku memejamkan mataku, aneh juga karena aku buta, toh dengan melekpun aku tidak bisa melihat, tapi namanya kebiasaan, sudah lebih dari 20 tahun aku biasa melihat dengan mataku yang melek. Setelah mata terpejam aku melakukan visualisasi, aku membayangkan bahwa diriku sedang berada dalam kancah peperangan yang luar biasa dasyatnya, aku William Wallace. Sebelum aku buta, film favoritku adalah Brave heart. Aku memegang pedang besar dan panjang, aku bertempur dengannya ditanganku, saat aku menghantamkan gagang pedang ke muka musuhku dan saat beberapa pukulan mendarat diwajahku dan sayatan pedang mengenai lenganku, aku bisa merasakan semua itu, dan itu membuatku bersemangat, “kau tidak bisa membunuhku!” aku lebih kuat dari yang kau bayangkan!” seruku kepada musuh-musuhku. Sampai akhirnya aku kehabisan tenaga dan aku bisa melihat semua musuhku terkapar dan aku bersama kawan-kawan setiaku adalah “Pemenang!!” aku bisa menghancurkan perasahan rendah diriku! perasaan malasku! Rasa ketidak bergunaanku! Aku adalah pemenang!!” Aku adalah Sinyo William Wallace!

Magic box

Dengan keadaanku yang seperti sekarang. Yang sangat tergantung dengan saudaraku dan orang tuaku untuk saat ini. Kakiku hamper lumpuh, mataku hampir buta, hanya bisa mendeteksi bahwa lampu dikamarku perlu dimatikan saat aku mau tidur. Namun ada hasrat yang menggelora dalam hatiku. Beberapa temanku pernah membawakan aku buku-buku dengan huruf braile namun sungguh aku tak kuasa untuk mempelajarinya, aku stress berat dibuatnya, tulisan-tulisan timbul itu begitu lembut, dan jariku tak sanggup untuk merasakannya. Setelah mencari akhirnya aku menemukan sesuatu yang bisa memenuhi nafsu atau hasrat belajarku, yaitu radio. Setiap hari aku mendengarkan radio, lagu, iklan, talk show, orang curhat dan banyak lagi. Setelah sekian lama tidak belajar dan tidak bergaul keluar dengan alasan penyakit, sungguh aku menemukan kesulitan untuk mengikuti perkembangan istilah-istilah baru yang sering aku dengar di radio. Dan luar biasanya ketidak tahuankupun akhirnya terjawab lewat radio. Kadang dari talk show atau penyiar yang sedang bicara dan kemudian mengartikan istilah yang baru saja disebutkannya. And I called my radio as “magic box” atau kotak yang bisa memberikan aku informasi tentang apa yang terjadi dan akan terjadi diluar sana, dan juga memberiku wawasan serta wacana baru tentang dunia dan kehidupan ini.
Moral yang aku ingin sampaikan lewat tulisan ini adalah, anda bisa belajar dari mana saja, yang penting adalah anda harus memiliki kemauan/hasrat untuk belajar.

Saat ini kakiu memang tak bisa kugerakan, matakupun tak bisa tuk melihat. Namun pakde Toni, kakak tertua dari ibuku selalu menanamkan kepadaku bahwa yang penting adalah pikiran. Darah yang mengalir dalam tubuh kita ibarat menteri, tulang kita ibarat departemen-departemen pemerintahan, daging serta kulit kita adalah ibarat tentara yang melindungi tubuh kita, dan pikiran kita adalah Raja atau Presiden dari tubuh kita. Jadi seburuk apapun kondisiku namun bila aku masih bisa menggunakan otaku untuk berpikir, itu artinya aku masih bisa ‘menggerakan’ atau memimpin tubuhku. Aku masih bisa berkarya dan masih bisa berguna bagi kehidupan. Aku pasti berguna bagi orang lain. Aku yakin akan hal itu.

Masih segar dalam ingatanku tentang betapa hijau dan segarnya daun, betapa basahnya dia saat embun memenuhi permukaannya dengan titik-titik air yang membuatku ingin mengusapkannya ke mukaku yang tebal karena malas. Semua itu masih tergambar dengan jelas dikepalaku, dan sekarang menjadi salah satu pengantar yang indah menjelang tidurku.
Semuanya pasti berubah, termasuk aku. Dulu aku melihat hanya dengan mataku, sekarang aku melihat dengan hatiku, dulu aku mendengar dengan telingaku, sekarang aku mendengar dengan telinga dan hatiku, dan dulu aku berpikir dengan otaku, sekarang aku berpikir dengan otak dan perasaanku.
Sebagian orang mengalami perubahan dengan fase yang sangat indah dalam hidupnya, namun sebagian orang berubah dengan fase yang sama sekali tidak pernah dia inginkan. Dan aku bersyukur aku dapat memahami mengapa aku harus melewati fase ini. Ya, mungkin karena hanya dengan melalui fase ini aku dapat menyambung kembali beberapa rantai kehidupanku yang dulu terputus. Aku memang sedang berusaha menyambung rantai itu, kadang palu dan api yang aku gunakan untuk menyambung rantai itu menyakitiku, namun sekali lagi aku bersyukur bahwa api itu menjadi nikmat bagiku. Karena aku yakin bahwa aku masih hidup sebagai seorang manusia yang sedang menjalani perubahan.
Dulu aku melihat banyak hal berubah, dan saat itu aku tidak mengerti dan menyadari mengapa aku merasa berbeda dengan dulu. Mungkin saat itu aku berubah, dan hanya aku saja yang tidak merasakan perubahan itu. Kadang aku berpikir andai aku menyadari perubahan itu, pasti aku bisa banyak memberi warna dalam kehidupanku.
Sekarang adalah saatku untuk mewarnai fase kehidupan ini, akan kuberi dia warna-warna yang aku suka dan akan ku selalu berharap agar warna itu berguna, paling tidak bagi aku, dan syukur-syukur bagi orang disekitarku.

Tulisan ini terinspirasi oleh lagu everybody's changing, by Keane

Tentang Aku

Namaku Johan, tapi aku biasa dipanggil Sinyo.
Aku sedikit melihat dengan mataku, dan lebih banyak melihat dengan hatiku.
Blog ini aku buat untuk Ibuku, yang sampai sekarang merawatku. Aku sangat mencintainya dan aku rela melakukan apa saja untuk kebahagiannya. Dan blog ini aku buat bersama kakaku yang biasa kupanggil “Mas Gede” dia adalah kakak sepupuku yang kebetulan suka menulis, jadi blog ini adalah pemikiran kita berdua. Dari hasil kita berdua saat mas gede datang mengunjungiku.

Pesanku, berbahagialah akan hidupmu sekarang agar esok kau lebih berbahagia.
Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi untuk kehidupan anda.

Salam,
Sinyo