Magic box

Dengan keadaanku yang seperti sekarang. Yang sangat tergantung dengan saudaraku dan orang tuaku untuk saat ini. Kakiku hamper lumpuh, mataku hampir buta, hanya bisa mendeteksi bahwa lampu dikamarku perlu dimatikan saat aku mau tidur. Namun ada hasrat yang menggelora dalam hatiku. Beberapa temanku pernah membawakan aku buku-buku dengan huruf braile namun sungguh aku tak kuasa untuk mempelajarinya, aku stress berat dibuatnya, tulisan-tulisan timbul itu begitu lembut, dan jariku tak sanggup untuk merasakannya. Setelah mencari akhirnya aku menemukan sesuatu yang bisa memenuhi nafsu atau hasrat belajarku, yaitu radio. Setiap hari aku mendengarkan radio, lagu, iklan, talk show, orang curhat dan banyak lagi. Setelah sekian lama tidak belajar dan tidak bergaul keluar dengan alasan penyakit, sungguh aku menemukan kesulitan untuk mengikuti perkembangan istilah-istilah baru yang sering aku dengar di radio. Dan luar biasanya ketidak tahuankupun akhirnya terjawab lewat radio. Kadang dari talk show atau penyiar yang sedang bicara dan kemudian mengartikan istilah yang baru saja disebutkannya. And I called my radio as “magic box” atau kotak yang bisa memberikan aku informasi tentang apa yang terjadi dan akan terjadi diluar sana, dan juga memberiku wawasan serta wacana baru tentang dunia dan kehidupan ini.
Moral yang aku ingin sampaikan lewat tulisan ini adalah, anda bisa belajar dari mana saja, yang penting adalah anda harus memiliki kemauan/hasrat untuk belajar.


0 komentar:

Posting Komentar